Minggu, 26 September 2010

pagi cerah
tak berarah berkalah
menembus daun melambai indah
menyambut pagi menyambut lahir
kini kau tak sendiri lagi
duhai pujaan hati

Sejarah

sejarah
cerita yang takkan pernah bisa diulang
sama atau beda itu alasan
baik atau buruk itu pilihan

sejarah
angin dan udara saksi bisumu
melihat namun tak bisa berkata
tahu, tapi tak sanggup mencegah

sejarah
lika liku misteri kehidupan
entah bahagia atau sengsara
semua akan menjadi sejarah

Hatimu

Dihatimu
aku berpacu bersama waktu
hingga ujung lelahku

Dihatimu
aku merayu dibelai rindu
bertatap muka denganmu

Dihatimu
aku tersipu bersama malu
hingga merah mukaku

Dihatimu
aku terjatuh didasar pilu
karena tak ada harapan darimu

Gundah

gundah lagi hari ini
tak mengerti apa jauh dihati
apa benar cinta mati
atau hanya nafsu belati

huh.
kenapa hanya dia
yang hatinya tak dapat kurengkuh
yang hatinya sulit kurangkul

hari lalu hingga kini
tak kan mampu merubah hatinya
karena cahaya miliknya
hanya bisa kukagumi

diam

lama tak bergerak
aliran nadi urat tangan
mungkin terbiasa diam
hingga tak lagi kutemukan
jati diri dalam tulisan
yang biasa kugunakan
purnama menyipit
memicingkan mata
benci namun berbaur kerinduan
indah namun terbakar kecemburuan
eloknya sinar dibawah pohon penari
menyatu padu elemen kekuasaan
jauh diatas segalanya
Dialah pencipta semua ini
alam
keindahan
dan kesunyian yang tak abadi
di dunia ini